Jumat, 11 Juni 2010

*HAMPIR DILUPAKAN*

KEBAHAGIAAN ITU NYATA

Namanya Chinta. Ia gadis berumur 14 tahun, duduk dibangku SMP kelas 2. Ia lahir dikeluarga yang mampu yaitu dikeluarga Ningrat. Ayah dan ibunya bekerja dalam bidang bisnis. Ia sering ditinggal sendiri oleh Ayah dan Ibunya di rumahnya. Cinta hanya ditemani pembantu- pembantunya yaitu Supirnya dan Pembantu dalam rumahnya. Cinta awalnya merasa biasa saja saat ditinggal Ayah dan Ibunya ke luar kota maupun diluar Negara. Cinta bahagia dengan fasilitas dirumahnya, yang sangat terpenuhi.
Suatu hari, saat Ayahnya dan Ibunya akan pergi ke Jerman mereka meminta pendapat dari Cinta anak mereka satu- satunya. Awalnya Cinta tidak menyetujui hal itu namun karena Ayah dan Ibunya terus memaksa Cinta akhirnya Cinta memberikan izin. Ayah dan Ibunya tinggal di Jerman selama 1 bulan dan selama satu bulan itu Cinta terus menelepon mereka.
1 minggu pun berlalu, Cinta merasa rindu pada Orangtuanya yang jauh di JErman. Setiap malam ia selalu berdoa meminta kesehatan dan kekuatan untuk Orangtuanya yang jauh dari padanya dan meminta juga untuk pembantu- pembantunya yang setia mendekapnya waktu Cinta susah, senang dan apapun itu. Setiap siang hari Cinta selalu mencoba menghubungi Orangtuanya hasilnya Orangtuanya selalu mengangkat teleponnya.
Sekitar dua minggu kemudian Cinta menghubingi Orangtuanya Namun tak ada jawaban dari Mereka. Cinta merasa sangat kesepian saat itu. Pembantu- pembantunya tak mampu lagi mengembalikan keceriaan Cinta. Cinta terus mengunci dirinya dikamar sehabis pulang sekolah dan tidak mau lagi berbicara. Setiap kali Cinta menghubungi Hp Orangtuanya dan Kantor orangtuanya selalu saja sibuk atau tidak ada jawaban.
Suatu hari saat ia menghadap kalender birunya didalam kamarnya, terdapat angka yang dilingkari. Ia pun membaca buku catatannya. Tepat tanggal 17 dibulan itu ternyata adalah Ulang tahun perkawinan Ayah dan Ibunya. Ia memohon pada Tuhan dalam Doa agar sebelum tanggal itu Orangtuanya berkumpul bersama dengannya dirumah mereka.
Cinta mulai bosan dengan fasilitas dirumahnya. Mengunci diri dikamarnya itulah yang setiap hari ia lakukan. Lagu adalah temannya yang selalu menemaninya setiap hari . Cinta semakin dekat dengan Tuhan dengan lagu- lagu Rohani. Dulunya ia sangat suka mengunci diri dikamarnya lalu memutar Speaker dengan lagu- lagu disco dengan keras. Cinta mulai merasa hidupnya dibaharui.
Suatu hari Cinta menerima telepon dari desa kampung pembantu- pembantunya yang mengatakan bahwa pembantu pembantu yang ada dirumahnya harus pulang karena ada hal yang penting yang harus dibicarakan. Cinta memberikan izin pada mereka yang harus pergi jauh meninggalkan Cinta, padahal merekalah yang ada menemani Cinta.
Disekolah dia hanya berbicara dengan sahabatnya yaitu Christine. Mereka berdua sangatlah dekat. Walaupun banyak yang ingin berteman dengan Cinta tapi hanyalah Christine yang menjadi teman baiknya. Christine adalah gadis cantik namun tidak sederajat dengan Cinta. Orangtua Christine hanyalah pedagang yang tak tentu penghasilannya.
Cinta tidak memandang dari segi materi atau cover seseorang, Cinta melihat dan menilai Christine dari hatinya. Ketulusan Christine dalam menyelesaikan bersama masalah Cinta, dan semua beribu- ribu senyuman yang Christine berikan pada Cinta itulah yang Cinta Ingin.
Suatu hari terjadi masalah dengan Christine yang uang sekolahnya belum dilunasi orangtuanya sehingga menyebabkan ia harus pindah sekolah. Cinta mencabut rekening yang ada padanya untuk uang jajannya selama 1 bulan ia berikan untuk membayar biaya sekolah sahabatnnya itu. Sungguh sangat senang hati Christine yang tak jadi pindah sekolah. Ia sangat berterima kasih pada Cinta yang membayar uang sekolahnya.
Tibalah tanggal 16 bulan itu. Masih belum ada juga kabar Orangtuanya yang seharusnya pulang malam itu. Ditemani hujan Cinta bercerita pada bintang yang hamper hilang. Cinta tak bisa menahan air matanya, tiap kali Cinta memejamkan matanya setetes air mata jatuh melewati pipinya yang lembut itu. “Apakah Cinta hanya sendiri?! Siapakah yang merindukan Cinta disana?!”, Teriakan itu tiba- tiba saja keluar dari mulutnya yang basah dengan air mata. Sekejap Cinta menutup matanya mencoba menenangkan hatinya. Ketika ia membuka matanya tiba- tiba saja hujan pun mulai berhenti dan menggantikan bintang yang banyak di angkasa. Cinta mulai tersenyum, ia mulai yakin suatu saat nanti kebahagiaan itu akan hadir dalam kehidupannya. Cinta tertidur saat ia mencoba menghitung bintang yang mulai bermunculan diangkasa.
Cinta percaya bahwa ia bisa mendapatkan Kebahagiaan itu.
Paginya Cinta terbangun dan merasakan harumnya bunga- bunga dijendelanya. Pelan- pelan ia membuka matanya dan memandang kelangit yang kelihatannya tersenyum padanya. (Terima Kasih Tuhan) ucapnya dalam hati. Senyum dan keceriaan mewarnai pagi itu. Ketika ia keluar dari kamarnya ia mendengar Hpnya berbunyi. Ternyata ada SMS masuk dari Ayah dan Ibunya ‘WE LOVE YOU CINTA’ tak tahu mengapa isi SMS Orangtuanya sama ia tersenyum.
Ketika ia melangkah diruang tamu rumahnya Ayah dan Ibunya datang dengan membawa kue ulangtahun dan menyanyikan ‘HAPPY BIRTHDAY’. Cinta pun memeluk Orangtuanya dan berkata I LOVE YOU.
“Cinta, mama dan papa tahu bagaimana kamu disini. Ternyata kamu bisa mengatasi semua masalah yang ada tanpa merasa kesepian. Kamu adalah Bintang dihati kami walaupun ada hujan dihidup kami tapi karena senyumanmu itu Bintang yang ada dihati kami jadi hidup dan melenyapkan hujan itu, Cinta”, kata Ibunya
“Trima Kasih Mama. Aku percaya bahwa keajaiban itu ada. Dan kebahagiaan itu Nyata”.

- Percayalah bahwa Kebahagiaan itu Nyata -


-END -


By : Wynnie Esther Jona Tombuku [ Djo’ ]

1 komentar: